Tujuanpengemasan karya kerajinan, antara lain seperti berikut. • Kemasan memenuhi syarat keamanan dan kemanfaatan. • Kemasan melindungi produk dalam perjalanannya dari produsen ke konsumen. • Kemasan dapat mendukung program pemasaran. Melalui kemasan, identifikasi produk menjadi lebih efektif dan dengan sendirinya mencegah pertukaran Sebuahkarya kerajinan, harus memperhatikan bahan dasar kerajinan, bahan tambahan, bahan lapisan supaya tidak membahayakan si pemakainya, pernyataan tersebut sesuai dengan syarat perancangan karya kerajinan, yaitu b Material (Fisik) Perusahaan umumnya tidak menghasilkan sendiri bahan mentah yang dibutuhkan, tetapi membeli dari pihak lain. Untuk itu manajer perusahaan berusaha untuk memperoleh bahan mentah dengan harga paling murah, menggunakan cara pengangkutan yang murah dan membuat proses pengolahan seefisien mungkin. c. . Sasaran transformasi digital Indonesia ambisius tetapi dapat dicapai Didorong oleh momentum global and domestik, pada pertengahan tahun lalu Kementerian Komunikasi dan Informatika Kominfo meluncurkan roadmap digital Indonesia 2021-2024 dengan fokus percepatan transformasi digital di empat sektor strategis yaitu infrastruktur, pemerintahan, ekonomi, dan masyarakat. Fokus dari roadmap tersebut termasuk menghasilkan sembilan juta talenta cerdas digital pada tahun Johnny G. Plate, Menteri Komunikasi dan Informatika, baru-baru ini mengakui bahwa saat ini, pemerintah Indonesia sendiri belum mampu menghasilkan talenta digital yang cukup untuk memenuhi target. Oleh karena itu, ia mendorong pihak-pihak strategis, baik dalam dunia bisnis maupun pendidikan tinggi, untuk lebih berperan aktif dalam mencapai target tahunan negara minimal talenta digital. Dasar pendidikan untuk transformasi digital Indonesia Ketika pemerintah Indonesia mengambil langkah untuk menutup kesenjangan digital dalam infrastruktur dan tata kelola, tampaknya penyedia layanan pendidikan menengah dan tinggi memiliki masalah yang lebih mendasar untuk Penelitian SMERU bekerja sama dengan Universitas Oxford dan Perserikatan Bangsa-Bangsa, serta berdasarkan data primer yang dipasok oleh berbagai kementerian di Indonesia, baru-baru ini menerbitkan sebuah laporan diagnostik dan garis besar strategi untuk perubahan menyeluruh pada sistem pendidikan Indonesia untuk memfasilitasi tercapainya tujuan transformasi tersebut merujuk pada Survei PISA 2018 yang menemukan bahwa hanya sebesar 30 persen siswa Indonesia yang memiliki kemampuan membaca level 2 atau lebih rata-rata OECD sebesar 77 persen. Tes membaca tersebut menilai kemampuan siswa dalam membedakan antara fakta dan opinion saat membaca berbagai teks, sebuah komponen penting dalam membangun literasi digital. Survei PISA tersebut mungkin dianggap sudah usang oleh beberapa orang mengingat survei tahun 2021 ditunda ke tahun 2022, tetapi pertimbangkan Survei Literasi Digital Indonesia yang dilakukan pada Bulan November 2020 oleh Kominfo, yang menemukan bahwa sebesar 60 persen responden masih belum terbiasa secara kritis menilai kredibilitas sumber online, seperti referensi silang atau backlink pranala balik untuk menemukan sumber utama dari informasi tersebut. Hal penting lainnya adalah laporan tersebut menyebutkan bahwa meskipun ada upaya untuk menawarkan kursus yang berhubungan dengan topik digital di perguruan tinggi, kurikulum dan rubrik penilaian seringkali tidak mencerminkan representasi menyeluruh rangkaian keterampilan yang sesuai dengan persyaratan pemberi kerja. Berbagai temuan tersebut menunjukkan bahwa baik pelajar sekolah menengah maupun mahasiswa perguruan tinggi di Indonesia akan mendapatkan manfaat dari sistem pendukung yang kuat yang memberikan mereka kesempatan belajar dari kesalahan dalam lingkungan belajar yang aman dan bermakna serta sistem yang mendukung dan menghargai kemajuan. Pengalaman belajar autentik, termasuk tugas langsung yang meniru tugas dan harapan di dunia sesungguhnya, makin diminati oleh industri bahkan oleh siswa itu sendiri dalam membantu membangun keterampilan siswa terkait pemecahan masalah, pemikiran kritis, dan evaluasi. Selain itu, hal tersebut meningkatkan kemampuan mereka memahami informasi dalam perjalanan akademis mereka, dan mereka juga lebih termotivasi untuk mencapai tolok ukur pembelajaran yang akan berguna bagi masa depan; melakukannya atas prestasi mereka sendiri, alih-alih melakukan pelanggaran teknologi pendidikan dapat mendukung transformasi digital IndonesiaPelajar Indonesia dihadapkan pada kebutuhan untuk menjadi cerdas secara digital melalui pembelajaran virtual dan hybrid. Faktanya, prakarsa pemerintah bagi pelajar untuk mengikuti pelatihan asli dan proyek pengembangan sosial sebagai bagian dari penilaian mereka secara keseluruhan, melihat pelajar mengerjakannya di luar kampus. Lembaga pendidikan memiliki kesempatan untuk mengubah keterbatasan ini menjadi sebuah aset. Dengan ekosistem berbasis teknologi yang tepat untuk mendukung pembelajaran secara terstruktur, universitas dapat menghasilkan talenta yang tidak hanya memiliki kompetensi digital yang diperlukan tetapi juga pemikiran yang kritis. Misalnya, mempertimbangkan penilaian yang lebih berkelanjutan dan berisiko rendah dengan umpan balik yang tepat waktu dapat membantu mengatasi tingkat kompetensi membaca yang mengkhawatirkan seperti yang diuraikan dalam laporan SMERU. Pendekatan semacam itu memungkinkan, bahkan mendorong, peserta didik untuk 'gagal dengan aman' dan membangun pengetahuan dengan para pendidik melalui loop umpan balik yang terbuka dan bertahap. Seiring bertambahnya ukuran kelas dan jarak fisik, solusi berbasis teknologi dapat memanfaatkan teknologi AI dan machine learning untuk memfasilitasi proses penilaian dalam skala besar dan memberikan tingkat otomatisasi untuk revisi yang dapat dilakukan sendiri oleh siswa seperti memperbaiki tata bahasa dan kutipan yang salah. Semua mekanisme tersebut dapat menghemat waktu para pendidik sehingga mereka dapat fokus pada wawasan yang lebih personal dan bermakna. Hal tersebut dapat mengatasi kesenjangan pelajar secara individu sambil memberdayakan siswa melalui transparansi dan panduan tambahan tentang kinerja pendidikan dan pelatihan kejuruan Indonesia juga akan mendapat manfaat dari teknologi solusi tersebut. Permintaan pendidikan kejuruan di luar kampus yang meningkat juga mengalami digitalisasi, dan kerangka kerja yang memprioritaskan umpan balik dan integritas akademik dapat memberikan kemudahan. Sesuai dengan laporan yang disebutkan di atas serta rekomendasinya, sifat penilaian idealnya bervariasi dan seotentik mungkin, sehingga memungkinkan lembaga untuk mengukur dan membangun kompetensi praktis. Alih-alih dilakukan secara manual dalam satu ruangan, tim pendidik yang terpisah secara fisik dapat berkolaborasi menggunakan perangkat lunak yang memungkinkan mereka untuk mengkoordinasikan upaya mereka dan menjaga konsistensi kualitas. Misalnya, membuat rubrik dinamis yang dapat disesuaikan selama proses penilaian, dan menjalankan analysis data ujian dan penilaian per pertanyaan dan per rubrik untuk mengenali pola yang dilakukan dan yang tidak diketahui oleh siswa di seluruh kelompok secara lebih intuitif. Dengan cara ini, proses penilaian yang biasanya memakan waktu dapat disederhanakan. Ini akan mengurangi kelelahan dari tugas yang berulang sembari menyiapkan data yang kaya untuk menginformasikan desain ujian dan rasa memiliki dalam komunitas diperlukan untuk memberikan kenyamanan dalam lingkungan online dan hybrid, juga guna menghindari perasaan anonimitas dan perasaan terisolasi siswa dari pendidik dan teman sebayanya. Banyak yang tahu bahwa pembelajaran online cukup apatis, dan tekanan untuk berhasil merupakan faktor penyebab terjadinya ketidakjujuran akademik, sehingga rasa tanggung jawab adalah sesuatu yang penting. Ada banyak alat digital yang tersedia untuk mendorong komunikasi dan kerja sama yang membuat siswa tetap termotivasi, tetapi perangkat lunak khususnya dalam integritas akademik berguna untuk menumbuhkan bangsa yang berintegritas, yang sudah mampu berpikir kritis dan orisinil. Memberdayakan siswa untuk melakukan pemeriksaan kesamaan dari pekerjaan yang mereka hasilkan dapat membantu menopang kejujuran yang berkaitan dengan kebijakan institusional, dan menanamkan nilai bahwa tidak ada kesuksesan yang harus mengorbankan integritas pribadi mereka. Kerajinan tekstil merupakan karya seni atau kerajinan yang dibuat atau memakai tekstil sebagai bahan utama. Contoh kerajinan tekstil adalah hiasan dinding, sarung bantal kursi, bed cover, tirai,taplak meja makan, tutup tudung saji. Kerajinan tekstil yang akan diwujudkan menjadi karya seni akan terwujud secara maksimal apabila melalui tahap pembuatan produk kerajinan tekstil. Desain merupakan langkah awal dalam mewujudkan suatu karya seni, dan desain merupakan rancangan yang akan memudahkan dalam pencapaian tujuan atau penciptaan karya seni. Dengan demikian desain dapat diartikan sebagai suatu rancangan gambar yang nantinya dilaksanakan dengan tujuan tertentu yang berupa susunan dari garis, bentuk, warna, dan tekstur. Desain dapat diterapkan pada berbagai benda yang ada di lingkungan kita. Tidak semua produk yang berbahan tekstil itu dapat disebut sebagai karya karya seni harus memenuhi prinsip kesatuan unity, kerumitan complexity, dan kesungguhan intensity. Untuk mendapatkan suatu produk kerajinan tekstil yang baik memerlukan sebuah perencanaan yang didalamnya terdapat kesatuan antara bahan yang digunakan dengan fungsi serta jenis benda yang dibuat, kerumitan dalam pengerjaannya yaitu perpaduan yang seimbang, berlawanan, atau saling bertentangan yang menghasilkan nilai estetis pada benda tersebut. Suatu desain yang baik akan memperlihatkan susunan yang teratur dari bahan-bahan yang dipergunakan sehingga menghasilkan suatu benda yang indah dan dapat dipergunakan. Dalam hal ini terdapat dua macam desain, yaitu structural design desain struktur dan decorative design desain hiasan. Structural Design desain struktur adalah susunan dari garis, bentuk, warna, dan tekstur dari suatu benda baik berupa benda yang mempunyai ruang maupun gambaran dari suatu benda. Contoh deesain struktur gambaran suatu benda yang akan dibuat dilengkapi dengan keterangan ukuran, warna, dan bentuknya. Decorative Design garnitur adalah sentuhan/perlakuan yang diberikan pada permukaan busana yang memberikan efek visual memperindah penampilan. Garnitur bisa sebagai unsur dekoratif/hiasan atau sebagai unsur fungsional. Terdapat tiga cara dalam menyusun decorative desain, yaitu By the color and pattern, By construction dedtails, By decorative trims. Davis dalam Mila Karmila, 2006 27 1 By the color and pattern, yaitu warna dan motif yang tersusun dalam suatu bahan tekstil pada busana, secara tidak langsung juga berfungsi sebagai decorative design. 2 By construction details, yaitu membentuk detail hiasan tertentu pada busana disini biasanya dilakukan dengan membuat jahitan/setikan pada kain/tekstil. 3 By decorative trims, yaitu teknik yang biasanya berupa tempelan kain diatas permukaan kain dengan menambahkan unsur pelengkap lain pada permukaan kain. 1. Mencari Ide Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, ide/gagasan adalah rancangan yang tersusun di pikiran. Kita telah mengenali berbagai kekayaan tekstil Indonesia dan tekstil khas daerah, produk-produk kerajinan tekstil, material, proses, dan alat yang dibutuhkan untuk pembuatan kerajinan tekstil. Pengetahuan dan apresiasi kita terhadap hal-hal tersebut dapat mendorong munculnya ide untuk pembuatan karya produk dari bahan tekstil. Ide bisa muncul secara tidak berurutan namun dapat juga muncul secara lengkap. Salah satu dari kita bisa saja memiliki ide tentang suatu motif unik yang akan dibuat. Ide motif tersebut akan menuntut kita untuk memikirkan teknik apa yang tepat untuk digunakan dan produk apa yang tepat untuk menggunakan motif tersebut. Salah satu dari kita juga bisa saja mendapatkan ide atau bayangan tentang sebuah produk yang ingin dibuatnya, material, proses dan alat yang akan digunakan secara utuh. Untuk memudahkan pencarian ide atau gagasan untuk rancangan kerajinan tekstil, mulailah dengan memikirkan hal-hal di bawah ini. Produk kerajinan apa yang akan dibuat? Sarung bantal sofa dari kain perca Mengapa produk kerajinan tersebut dibuat? Sarung bantal sofa dibuat untuk mempercantik bantal-bantal mungil di atas sofa Siapa yang akan menggunakan produk kerajinan tersebut? Sarung bantal sofa digunakan oleh orang-orang yang menggunakan sofa di rumah Bahan/material apa yang apa saja yang akan dipakai? Kain perca, kain keras, busa angin, dan renda Warna dan/atau motif apa yang akan digunakan? Aneka warna/motif bunga Adakah teknik warna tertentu yang akan digunakan? Patchwork adalah kerajinan yang menggabungkan potongan- potongan kain perca satu dengan yang lainnya dan memiliki motif atau warna yang berbeda-beda lalu menjadi suatu bentuk baru Bagaimana proses pembuatan produk tersebut? Gunting 4 macam kain katun motif ukuran 20×20 cm sebanyak 8 lembar masing-masing motif 2 lembar, gunting busa angin ukuran 40×40, 2 lembar, gunting biku2 spanjang 40 cm sebanyak 4 kain katun dengan dijahit mesin. Buat 2x 2 lembar. Pasang biku-biku renda di jahitan sambungan, buat busa angin sebagai lapisan, buat sebanyak 2 kali. Satukan 2 lembar katun yang sudah dipasang busa tadi dengan dijahit mesin. Bagian atas jangan dijahit, untuk pasang resluiting di atasnya. Alat apa yang dibutuhkan? penggaris, gunting, meteran, benang, jarum pentul, jarum jahit, dan Mesin Jahit Ide juga dapat diperoleh dengan bereksperimen, misalnya eksperimen menggunakan teknik pewarnaan rintang warna. Cobalah untuk menggunakan beberapa warna yang disusun dalam komposisi satu motif. Coba juga dengan beberapa variasi motif. Kalian juga dapat mencoba membuat motif sendiri. Semangat dan keberanian kita untuk mencoba membuat inovasi baru akan menjadi bekal kita berkarya di masa depan, seperti pada perancang busana terkemuka Indonesia dan luar negeri. Beberapa di antara mereka terinspirasi dengan teknik rintang warna. 2. Membuat Gambar/Sketsa Sebuah karya kerajinan akan terwujud secara maksimal jika dilakukan sesuai dengan tahapan yang benar. Salah satu tahapan dasar pembuatan karya tekstil adalah pembuatan sketsa. Sketsa merupakan gambar awal yang kasar dan ringan yang umumnya digunakan sebagai kerangka dalam menghasilkan karya kerajinan tekstil yang utuh atau sebagai langkah awal untuk mengemukakan gagasan tentang sesuatu. Untuk membuat karya kerajinan tekstil buatlah beberapa rencana atau rancangan dari produk kerajinan yang akan dibuat. Gambarkan ide-ide rancanganmu pada sebuah buku atau lembaran kertas, dengan menggunakan pinsil, spidol atau bolpoin dan sebaiknya hindari penggunaan penghapus. Beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam membuat sketsa antara lain sebagai berikut. Menentukan titik tengah dan garis horizontal sepertiga kertas bagian atas. Membuat titik-titik kunci dengan cara mengukur titik-titik horizontal dari titik tengah dan mengukur titik-titik vertikal dari garis datar. Tariklah garis tipis-tipis dahulu. Jika ada garis yang dirasa kurang tepat, abaikan saja, buatlah garis lain pada bidang kertas yang sama. Demikian seterusnya sehingga kamu berani menarik garis dengan tegas dan tebal. Menggambar detail sketsa dari yang sifatnya umum menuju ke sifat khusus. Gambarkan idemu sebanyak-banyaknya, dapat berupa vasiasi produk, satu produk yang memiliki fungsi sama, namun dengan bentuk yang berbeda, produk dengan bentuk yang sama dengan warna dan motif yang berbeda. 3. Pilih Ide Terbaik Setelah menghasilkan banyak ide-ide dan menggambarkannya dengan sketsa, mulai pertimbangkan ide mana yang paling baik, menyenangkan dan memungkinkan untuk dibuat. Pilih salah satu ide yang menurut anda terbaik dan dapat direalisaikan. 4. Perencanaan Produksi Perencanaan produksi adalah aktivitas untuk menetapkan produk yang diproduksi, jumlah yang dibutuhkan, kapan produk tersebut harus selesai dan sumber-sumber yang dibutuhkan. Tahap perencanaan dibuat untuk proses produksi atau proses pembuatan kerajinan tersebut. Tuliskan prosedur dan langkah-langkah kerja secara jelas dan detail. Pembuatan produk kerajinan tekstil dilakukan dengan cara menentukan jenis benda apa yang akan dibuat benda hias atau benda pakai, membuat desain produk, membuat desain hiasan pada produk, menyiapkan bahan dan alat serta langkah kerja pembuatan produk kerajinan tekstil. Bahan utama yang dapat dipergunakan dalam pembuatan produk kerajinan tekstil adalah bahan tekstil yang tebuat dari serat alam atau serat polyester baik itu berupa kain tenun, rajut, kempa, ataupun berupa benang/tali, contoh bahan-bahan tekstil yang dapat dipergunakan dalam pembuatan produk kriya tekstil adalah kain katun, kain satin, benang katun, benang nylon, tali koor, kain flanel, dan pita. Bahan pelengkap memiliki fungsi memperindah atau menyempurnakan tampilan benda yang dibuat. Penggunaan bahan pelengkap pun sama dengan bahan utama yaitu harus disesuaikan dengan jenis benda yang dibuat,fungsi benda, serta teknik pembuatan yang digunakan. Bahan pelengkap yang umumnya digunakan adalah bahan tekstil yang terbuat dari serat alam ataupun polyester seperti kain pelapis/pengeras, busa pelapis, dakron, kain furing, renda, pita dan retsluiting. Alat yang digunakan Mesin jahit Gunting Pita ukur Mata itik Lem tembak Lem bakar. Proses Gunting 4 macam kain katun motif ukuran 20×20 cm sebanyak 8 lembar masing-masing motif 2 lembar, gunting busa angin ukuran 40×40, 2 lembar, gunting biku2 spanjang 40 cm sebanyak 4 kain katun dengan dijahit mesin. Buat 2x 2 lembar. Pasang biku-biku renda di jahitan sambungan, buat busa angin sebagai lapisan, buat sebanyak 2 kali. Satukan 2 lembar katun yang sudah dipasang busa tadi dengan dijahit mesin. Bagian atas jangan dijahit, untuk pasang resluiting di atasnya. 5. Pembuatan Kerajinan Ketika melakukan proses pengerjaan suatu benda hasil kriya tekstil, kita harus selalu memperhatikan keselamatan kerja. Tujuan keselamatan kerja adalah untuk menghindari hal-hal yang membahayakan diri sendiri, baik yang disebabkan karena kecerobohan maupun oleh kebiasaan. Pembuatan kerajinan dimulai dengan tahap persiapan tempat kerja, bahan dan alat. Tahap selanjutnya adalah pengerjaan. Kerjakan setiap tahap sesuai dengan perencanaan produksi yang sudah dibuat sebelumnya. Pembuatan kerajinan diakhiri dengan evaluasi terhadap produk kerajinan yang telah dibuat, apakah produk tersebut dapat berfungsi dengan baik? Apakah sudah sesuai dengan ide, bayangan dan harapan kita? Apabila belum, perbaikan apa yang harus kita lakukan agar produk kerajinan yang dihasilkan lebih berkualitas?

mengapa desain diperlukan untuk menghasilkan sebuah karya kerajinan